Benarkah Ponsel Jadi Penyebab Jatuhnya Pesawat Yeti Airlines?
Video News Terbaru Live January 18, 2023 3:30 am

Jakarta, CNBC Indonesia – Beberapa jam setelah kecelakaan pesawat Yeti Airlines pada Hari Minggu (15/1/2023) lalu, viral sebuah video siaran langsung salah satu penumpang sekaligus korban, Sonu Jaiswal yg menunjukkan detik-detik kecelakaan pesawat terburuk ketiga di Nepal tersebut.
Dalam video tersebut, Jaiswal menunjukkan momen detik-detik pesawat akan mendarat dengan merekam situasi di dalam kabin Dan Juga pemandangan berasal dari atas langit. Namun, tiba-tiba pesawat pesawat terjatuh menghantam daratan Dan Juga muncul kobaran api serta asap yg memenuhi layar Ketika siaran masih berlangsung.
Munculnya video tersebut pun kembali mengundang pertanyaan, apakah sebenarnya penggunaan ponsel berpengaruh terhadap kecelakaan pesawat?
Saat melakukan perjalanan dengan pesawat, seluruh awak kabin akan menginstruksikan para penumpang untuk mematikan ponsel serta gawai lainnya. Sebab, hal tersebut dapat mengganggu sistem komunikasi serta navigasi pesawat, terutama Ketika pesawat akan take off (lepas landas) Dan Juga landing (mendarat) atau critical eleven.
Critical eleven adalah 11 menit paling kritis dalam penerbangan yg terdiri atas tiga menit setelah pesawat lepas landas Dan Juga delapan menit sebelum mendarat. Selama masa critical eleven, pilot yg bertugas mesti melakukan komunikasi secara intensif dengan Air Traffic Controller (ATC) untuk mengendalikan pesawat sesuai dengan standar operasi yg berlaku.
Tidak cuma mematikan ponsel Dan Juga gawai lainnya bagi penumpang, para awak kabin pun dilarang untuk melakukan komunikasi dengan pilot yg berada di kokpit selama critical eleven berlangsung.
“Selama fase kritis penerbangan, pilot memiliki banyak pekerjaan. Ketika mereka lepas landas Dan Juga mendarat, itu ialah fase penerbangan yg membutuhkan konsentrasi tingkat tinggi dari pilot,” sebut mantan Insinyur Boeing, Kenny Kirchoff, dikutip berasal dari CNN Internasional, Hari Selasa (17/1/2023).
Menurut laporan LiveScience, larangan penggunaan perangkat nirkabel berkaitan dengan kemungkinan gangguan jaringan darat, bukan bahaya yg ditimbulkan pada sistem pesawat.
Dilansir berasal dari Business Insider, The Federal Communications Commission (FCC) melarang penggunaan ponsel di pesawat untuk melindungi interferensi radio ke jaringan ponsel di darat. Pada ketinggian 10 ribu sampai 40 ribu kaki di udara, ponsel dengan jaringan aktif akan menerima sinyal berasal dari sejumlah menara pemancar seluler berasal dari darat Dan Juga memantulkannya. Hal ini dapat memadati jaringan di daratan Dan Juga dapat mengganggu pelayanan. Aturan FCC itu pun juga didukung dari Federal Aviation Administration (FAA).
Namun, Ketika ini sebagian besar maskapai penerbangan telah mengizinkan penumpang untuk menggunakan ponsel dalam mode pesawat dengan catatan setelah masa critical eleven berakhir, pesawat telah berada di ketinggian tertentu, Dan Juga lampu tanda menggunakan sabuk pengaman telah dimatikan. Sebab, sampai Ketika ini belum terdapat bukti yg menunjukkan bahwa ponsel Dan Juga gawai secara langsung menyebabkan gangguan pada sistem pesawat.
Dilansir berasal dari Travel and Leisure, sebuah studi yg dilakukan FAA pada 2012 menyimpulkan bahwa otoritas penerbangan sipil melaporkan tidak terdapat kejadian terkonfirmasi berasal dari telepon seluler yg memengaruhi keselamatan di pesawat.
Selain itu, pada 2014 The European Aviation Safety Agency juga mengatakan bahwa perangkat elektronik tidak menimbulkan risiko keselamatan meskipun maskapai mesti membuktikan bahwa sistem mereka tidak terpengaruh dari sinyal telepon seluler.
Meskipun demikian, sampai Ketika ini FAA Dan Juga FCC masih melarang komunikasi suara di ponsel. Terlebih, studi yg dipublikasikan Aerospace Research Central masih menyebutkan bahwa emisi elektromagnetik berasal dari perangkat elektronik dapat mengganggu sistem pesawat. Elektromagnetik yg berada di kisaran 800-900 MHz dapat mengganggu instrumentasi kokpit yg tidak terlindungi, terutama pada pesawat lama. dari sebab itu, FAA Dan Juga FCC mengambil langkah keputusan yg aman.
“FAA melarang penggunaan ponsel untuk alasan keamanan. Peraturan FAA melarang apapun yg dengan sengaja memancarkan sinyal, termasuk ponsel yg digunakan untuk komunikasi suara. Terserah maskapai penerbangan untuk menunjukkan bahwa panggilan telepon tidak menyebabkan interferensi elektronik. Ponsel menyebabkan interferensi elektronik,” sebut Public Relation FAA, Elizabeth Isham Cory.
Di Indonesia, larangan penggunaan ponsel Dan Juga alat elektronik lainnya telah diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan Pasal 54 poin F.
“Setiap orang di dalam pesawat udara selama penerbangan dilarang melakukan pengoperasian peralatan elektronika yg mengganggu navigasi penerbangan.” bunyi pasal tersebut.
[Gambas:Video CNBC]
(hsy/hsy)
Sumber Referensi & Artikel : Berbagai Sumber
Saksikan video selengkapnya :
Posting Komentar untuk "Benarkah Ponsel Jadi Penyebab Jatuhnya Pesawat Yeti Airlines?"